07 July 2009

Debat Car Seat

Beberapa waktu lalu, saya ditanya kakaknya teman yang baru punya anak,
"Eh, Andrew pake carseat ngga dulu? Mau beli nih, tapi mahal banget ya."


Dua tahun pertama Andrew, saya sedang studi di Amerika. Jadi, yang namanya car seat ya harus dipakai. Ngga ada mikirin budget. Mau tidak mau harus duduk di carseat. Selain itu, saya juga sendirian. Jadi ya kalo tidak ada carseat, gimana saya bawa anak pergi naik mobil?

Di Car Seat bisa tidur
Mungkin enak ya moms yang masi punya pilihan mau beli carseat apa ngga, perlu apa ngga, mau beli yang kayak apa, warna apa... soalnya negara Indonesia ini belum mewajibkan carseat. Saya dulu, ya pokoknya yang paling murah, yang paling awet, itu yang saya beli.

  • Carseat untuk anak dibawah 1 thn adalah yang menghadap ke belakang. Car seat begini adalah yang terbukti paling aman untuk bayi. Di Amerika, 'membalik' car seat ke depan, adalah satu kebanggaan tersendiri untuk ibu-ibu. Sering saya ditanya "eh, anakmu udah mbalik car seat belum?" Sama bangganya sama jalan or merangkak.
  • Sesuaikan berat badan dan tinggi badan si anak. Kalau masi kecil, bisa disangga bantal (walaupun ngga dianjurkan karena takut anak tersekap bantal kalau masi kecil banget). Selain itu, dianjurkan tidak malas memindahkan tinggi/panjang seat belt car seat. Beberapa model car seat sampai mengharuskan kita melepas jok/dudukan car seat buat pindahin tinggi shoulder beltnya. Cek juga berat badannya, kadang kala kita sudah boleh ganti car seat kalau berat anak sudah lebih padahal belum usia setahun pas.
  • Kalau anak masi kecil, boleh cari car seat yang bisa jadi satu sama stroller. Kalau anak tidur ya tinggal angkat carseat tanpa membangunkan anak. Beres kan.
  • Pastikan car seat bisa terikat dengan kuat di mobil. Saya perhatikan beberapa mobil di Indonesia belum ada buckle besi yang diatas, yang bisa buat menyantolkan carseat. Terutama kalo jenis SUV kecil. Bisa diakali dengan seat belt sih. Tapi ya itu pastikan kalau anak ter-buckle dengan benar. Kalau kendor, bisa membahayakan anak loh moms.
  • Jangan malas nyuci alas/dudukan car seat. Ya ini jelas banget sih kenapa. Kan alas car seat seperti seprai, bahannya kain.

Praktis, tinggal kasi buku dia bisa sibuk

  • Car seat TIDAK BOLEH ditaruh di kursi depan. Apalagi carseat yang untuk bayi. Terutama kalau mobilnya ada airbag. Waktu pertama bawa Andrew pulang dari rumah sakit, susternya wanti-wanti saya kalo car seat tidak boleh di depan karena in general, duduk di depan itu tidak aman untuk anak dibawah 5 tahun. Pertama karena masi kecil, jadi gampang terlempar, kedua karena airbag yang besar bisa menggencet anak (bukan menyelamatkan seperti pada orang dewasa).

Terus, beli carseat ngga nih?
Kalau saya sih melihat pertimbangan berikut ini:
  • Adanya suster/orang ke-2 yang bisa bantu gendong bayi. Katanya sih digendong itu sebenernya lebih aman dan nyaman untuk bayi. Tapi belum ada research yang membuktikan juga.
  • Seberapa sering pergi nyetir sendiri sambil bawa bayi . Kalau jarang kan ngga ada gunanya juga, sayang uangnya.
  • Apa mobilnya? Safe apa ngga buat car seat?
  • Apa anak anda bisa tenang kalo duduk? Bisa ngga dialihkan dengan mainan/buku? Kalo ngga, ntar yang ada dia nangis kejer, en malah membuyarkan konsentrasi yg nyetir loh Moms...

Gimana kalau pinjam?

Hm... waktu saya di Amerika sih sangat tidak dianjurkan pinjam car seat. Soalnya sekali pernah 'terlibat' dalam kecelakaan, meskipun carseatnya ngga apa-apa, tetap saja car seat tersebut dinilai tidak layak pakai. Ada yang bilang ini sih konspirasi pembuat car seatnya supaya dia laku. Tapi ya, kembali lagi ke kitanya. Saya sih berpikirnya, bisa saja car seat itu kelihatan tidak apa-apa, tp ternyata ada bagian yang bengkok, patah or kenapa.