03 February 2014

Honest Talk With A Boy

Hari Sabtu kemarin saya dan Andrew mendengarkan radio bersama. Biasanya kalau antar dia sekolah, kita putar JaKFM karena Andrew seneng dengerin Tawco-nya Ronal dan Tike. Kalo weekend, saya yang pegang kendali radio dan kita biasanya dengerin ParenThink-nya Mona Ratuliu di CosmopolitanFM.

Apa yang berbeda dari Sabtu kemaren? Well, rupanya, Andrew ikut menyimak nasihat yang diberikan penyiar bagi para orang tua. Sebuah nasihat tentang pilihan. Pertama ada pilihan “Enak VS Enak” yang digunakan untuk mengetes apakah anak sudah bisa memilih dan mengajarkan anak untuk tidak serakah. Yang kedua ada “Enak VS Ngga Enak” yang kalau ngga salah mencegah anak jadi egois dan mengajak anak belajar kecewa. Yang terakhir ada “Ngga Enak vs Ngga Enak”.

Andrew jadi tahu trik orang tua ‘ngakalin’ anak. Tapi saya emang pada dasarnya ngga pernah bohong sama dia karena saya ngga mau ribet. Jadi kalau emang pengen saya kasih ya saya belikan itu mainan. Jelek memang karena jadi ngga konsisten.

Tapi bukan itu yang bikin kaget.

Di akhir siaran, Mona Ratuliu bercerita kalau anak yang sudah tahu bahwa orang tuanya mudah jatuh kasihan akan menangis supaya orang tuanya ngga tega dan membelikan semua permintaannya. Mendengar hal itu, Andrew komentar gini:


“Aku tidak akan melakukan itu, Ma. Itu CURANG! Aku hanya akan beli mainan kalau kita punya uang. Kalau kita beli mainan banyak-banyak, itu namanya serakah, nanti kita jatuh miskin dan harus jual rumah untuk beli mainan. Trus kita tinggal di mana? Lagipula pura-pura nangis itu namanya berbuat jahat sama Mama. Aku ngga mau jahat sama Mama karena aku sayang Mama.”



Honestly, I'm impressed with the speech.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.