17 April 2014

For The First Time...

Masih ingat saat anak Anda pertama kali jalan?
Saya masih.


Saat itu saya sedang di acara kampus, mengerjakan prakarya dengan anak saya duduk di lantai sambil mainan kertas. Tahu-tahu dia berdiri dan berjalan menghampiri saya. Atau mungkin, masih ingat momen pertama anak Anda bisa baca? Makan sendiri? Pakai baju sendiri? Bisa sholat sendiri? Ngaji sendiri? Pasti ingat dong.
Dudu Pertama makan pake pisau-garpu sendiri nih!

Tapi ternyata di zaman modern ini, yang penting adalah… masih ingat kapan anak anda pertama kali eksis? Pertama kali nongol di TV? Pertama kali jadi artis?

Saya ngga ingat. Bukannya saya pikir hal tersebut ngga penting, tapi kalau dibandingkan buku pertama yang diselesaikan anak saya, iklan pertama anak saya jadi ngga terlihat significant. Tapi apa yang buat saya ngga penting ternyata penting buat beberapa Mama lain. Lolos casting pertama, catwalk pertama, pemotretan pertama… 

Hal ini seakan diamini beberapa produk ibu-anak yang menyelenggarakan lomba. Sebagai seorang pengamat lomba anak, saya sering browsing. Beberapa kali tema lomba seperti "momen pertama si kecil" atau "cerita tentang si kecil" diisi dengan
 cerita dan foto yang menceritakan tentang “impian” si anak menjadi artis, menjadi bintang sinetron terkenal atau jadi model terkenal. Pokoknya si anak mimpi jadi eksis. Makanya momen pertama eksis ini jadi momen pertama paling berkesan bagi orang tuanya. 

Saya sejujurnya kecewa.

Kemudian saya jadi makin kecewa ketika momen-momen ini mengalahkan momen yang menceritakan lucunya anak-anak dan saat pertama kali mereka berhasil melakukan sesuatu yang anak-anak banget. Okelah itu kebijakan panitia penyelenggara lomba.

Saya bukannya mendiskreditkan para Mama yang anaknya sudah main puluhan iklan, membintangi ratusan sinetron dan jadi juara ribuan lomba fashion show. Saya juga sering kok mengikutkan anak saya casting dan lomba. Sekali dua kali dia pasti menang atau dapat job. Hanya saja satu hal yang harus kita ingat adalah anak-anak tetaplah anak-anak. Spotlight dapat menghilangkan kepolosan anak-anak dan membuatnya tumbuh dewasa lebih cepat dan kita akan kehilangan momen-momen pertama itu karena anak-anak akan melewatinya sebagai bagian dari ke-eksis-an mereka, bukan sebagai momen pertama mereka yang special untuk disaksikan hanya oleh orang tuanya.

Atau mungkin saya yang terlalu idealis.

2 comments:

  1. setuju. Momen pertama kali jalan, makan, dll kayaknya lebih seru :)

    ReplyDelete
  2. yup, setuju banget Ruth. Ada begitu banyak hal kecil khas anak-anak yang sangat indah untuk diingat. Gw inget banget waktu pertama kali si abang bisa baca, atau saat si kaka bisa main sepeda, atau si bungsu yang tau-tau ngomong 'mama'..ahhh...rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata.. bahkan meski gw nggak ngeliat sendiri hal tersebut terjadi untuk pertama kalinya, misalnya hanya denger cerita dari si mbak karena saat hal tersebut terjadi, gw lagi di kantor..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.