10 May 2014

Wajah Bermain Yang Menginspirasi

Mendengar tentang #KidsToday Project dari website The Urban Mama, saya kemudian menemukan satu entry yang berisikan tentang wajah bermain.

Apa itu wajah bermain?
Coba cek video di bawah ini...



Well, pernahkah Anda memperhatikan perubahan expresi wajah anak Anda ketika dia bermain? Saya sering. Pancaran rasa senang dan bahagia yang muncul ketika kita bermain di akhir pekan menjadi reward tersendiri bagi saya yang sudah bekerja dari hari Senin-Jumat.

Wajah bermain anak saya seperti ini:

Saya paling sedang foto dia pas bermain
The Playground Project

Melihat anak saya senang bermain, challenge terbesar saya adalah menemukan tempat bermain yang tepat untuk anak saya. Jaman dulu saya masih berlarian ke luar, main sepeda di komplek sambil petik bunga, main karet main bekel di halaman… sekarang? Saya tinggal di apartment sempit di tengah kota yang “halaman rumah”nya adalah space kosong di atrium Mall terdekat. Trus gimana?

Awal 2014 yang lalu saya membuat goal pribadi yang diberi nama The Playground Project. Setiap libur, saya mencoba membawa anak saya keluar rumah dan bermain. Entah itu sekedar indoor playground di mall atau aktivitas ibu dan anak yang simple tapi seru seperti berolahraga bersama. Foto-foto tempat kami bermain atau “playground” saya kumpulkan dalam satu album tersendiri bernama “The World Playground.” Misi saya adalah menambahkan gambar sebanyak-banyaknya foto tempat bermain ke dalam album tersebut, yang berarti Andrew harus bermain setiap minggu.

Kenapa bermain itu penting? Karena ‘bermain’ berarti spending mom-and-me time yang sangat langka karena kami sama-sama sibuk. Pernah saya bela-belain pulang cepat dari kantor, eh si Andrew ternyata ada jadwal les dan dia belum pulang sampai menjelang waktu tidur. Sia-sia deh. Bermain juga memberikan kesempatan buat kami untuk saling mengenal dan menjadi sahabat.

Namun, terkadang sulit melangkahkan kaki menantang jalanan di Jakarta. Saya dan Andrew yang sudah lelah dengan kegiatan kami pada hari biasa, sering malas keluar rumah pada akhir pekan. Kalau sudah begitu, solusinya adalah bermain di rumah. Sejak kecil Andrew suka menggambar dan corat-coret. Spidol, cat air, dan semua yang berwarna sudah menjadi teman akrabnya.


Boleh kotor itu MENYENANGKAN!
Tambah besar, mainannya bertambah jadi ada pewarna makanan dan benda-benda lain yang digunakan untuk “percobaan”. Andrew yang menyukai science sering membuat experiment di rumah, dengan resiko saya pusing membersihkan kotoran yang tercipta akibat experimentnya itu. Kata “tumpah,” “kotor”, “jadi item deh,” adalah kata-kata yang sering terdengar ketika saya dan Andrew memilih untuk bermain di rumah.

Tidak jarang juga terdengar kalimat begini: “Maaf ya Ma, bedaknya tumpah. Aku ambil lap deh.”

Tapi ya namanya juga belajar, jadi boleh kotor dong. Yang penting saya ngga sia-sia mengelap coretan dia.
Setuju?

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.