01 December 2014

#DibalikSecangkirKopi

“If you're a cappuccino drinker, you're probably creative, and if you take your coffee black, you're likely very straightforward” – Time Magazine

It takes two to coffee
Hidup itu sudah manis, makanya saya minum kopi pahit.

Jawaban template (yang kadang terucap dengan nada jutek kadang nada bercanda) setiap ada yang tanya, cukup membuat lawan bicara mengrenyitkan dahi melihat warna hitam pekat di cangkir saya. Kopi hitam sudah jadi trademark saya. Setiap pindah kantor, semua orang selalu ingat saya sebagai pencinta kopi hitam yang tidak pernah memasukkan gula ataupun creamer ke adonan kopi di pantry. Hadiah ulang tahun saya kopi. Mama kalau membelikan saya “oleh-oleh” dari supermarket juga kopi. Bahkan sekarang setiap weekend, anak saya selalu membuatkan saya kopi di pagi hari.

So, apa arti kopi buat saya?

Kopi itu seperti teman, yang diam-diam memberikan support tanpa bertanya. Kalau kita ngantuk dia yang bangunkan, kalau dia suntuk dia yang segarkan. Kalau kehidupan kita terlalu manis dan kita keenakan, dia yang ‘menegur’ lewat pahitnya rasa kopi hitam.

Filosofis banget ya?


=============
Tulisan ini diikutkan Kompetisi Tulisan Pendek #DibalikSecangkirKopi

4 comments:

  1. saya malah gak suka kopi. perutnya ga kuat sama pahitnya kopi hihihi.
    good luck on your competition ya, mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Mba.
      Hahaha masing2 sih emang. Padahal aku juga doyan manis loh.

      Delete
  2. gw suka capucino, Ruth, berarti gw kreatif ya ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa... hahaha. Dulu pernah nemu artikel kopi yang lengkap banget ttg personality dan kopi yang diminum. Seru banget bacanya.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.