20 September 2015

ArtScience Museum: Mengunjungi Laut Dalam dan Masa Lalu

Dudu and science are two things that can't be separated. Jadi, dia senang banget waktu kita pindah ke exhibition The Deep dari Dreamworks karena yang ini tentang kehidupan di dalam laut.

Ini adalah cerita bagian dua dari #DateWithDudu di ArtScience Museum Singapore di mana kita mengunjungi tiga exhibitions sekaligus: Dreamworks (sampai 27 September), The Deep (Sampai 27 Oktober)dan The Singapore Story (Sampai 4 Oktober). Tiket masuk ArtScience Museum untuk Dreamworks dan The Deep adalah SGD 30 (dewasa) dan SGD 18 (anak-anak).




The Deep Menyelam ke Laut Dalam

Masuk ke laut dalam semuanya gelap. Udaranya dingin, mencekam dan susah foto tanpa blitz (soalnya dilarang ambil video dan Foto pake flash). Dan sebagai orang Indonesia pemakan segala, melihat ikan (walaupun wujudnya seram) pada jam mendekati makan siang, saya jadi lapar. Tapi antusiasme Dudu mencari tahu tentang ikan-ikan dan rasa penasaran nya tentang kehidupan dalam laut membuat suasana suram di dasar laut jadi ceria.


Dasar laut adalah tempat misterius. Mengutip pernyataan Dr. Cindy Lee Van Dover, seorang ahli biologi laut dalam, “More men have walked on the moon than have dived to the deepest part of our oceans.” Lebih banyak manusia yang menjejakkan kaki ke bulan daripada ke dalam laut. Jadi bagian pertama exhibition ini adalah tentang bagaimana manusia memulai perjalanan menjelajah bawah laut. Dimulai dari kapsul kedap air sampai expedisi yang menggunakan kapal selam. 




150m - 600m (The Twilight of the Ocean)
600m - 1000m (The Appearance of Colour)
Jika memang hanya 10 persen dari dasar laut yang sudah berhasil dipetakan oleh manusia, maka jumlah ikan, dan biota laut lainnya yang dipamerkan di The Deep adalah luar biasa. Ada beberapa zona dan kita memulai perjalanan kita dari yang paling dangkal yaitu 150m - 600m (The Twilight of the Ocean). Di sini pun sinar matahari sudah hampir tidak ada. Di 600m - 1000m (The Appearance of Colour) oksigen mulai menghilang dan ikan yang ada berwarna merah dan coklat. 

Talking Toxic Corals
The Abyssal Plain: The Bottom of the Sea
Setelah lewat 1000m (Dive into the Extreme), ikannya mulai berbentuk aneh-aneh. Dudu semakin senang dan semakin semangat foto-foto. Saya semakin seram soalnya selain wujudnya yang "kering" karena mereka hemat energi (maklum makanannya sudah dihabiskan yang di atas), kebanyakan juga giginya tajam-tajam karena harus survive. Yang terakhir adalah The Abyssal Plain: The Bottom of the Sea. Yang ini flat, berlumpur dan hanya tersisa anemones, coral dan beberapa spesies tertentu.



Di akhir ekspedisi kita, ada activity spot dimana anak bisa membuat topi ikan berlampu yang nama aslinya Anglerfish ini. Topinya buat di situ, LEDnya bisa beli di toko (kalau tidak salah harganya SGD 4) atau bawa pulang dan tempel saja lampu kecil yang ada di rumah.


Andrew sedih harus meninggalkan ikan-ikannya, tapi saya lega kembali ke daratan dan naik ke lantai tiga untuk melihat Singapore Stories

Singapore Stories: Cerita Sejarah Singapura

Jam makan siang sudah memanggil dan kita ada janji sama keluarga buat makan siang bersama (ya kita ke sini kan sebenarnya karena pernikahan Om favorit Dudu, cuma kita kabur jalan-jalan haha). Tapi Dudu keukeuh mau mampir dan melihat exhibition terakhir yang letaknya di lantai atas ini.

Tanggung dan yang ini FREE.


Jadilah kita naik ke atas lalu memulai perjalanan nostalgia bersama The Straits Times yang telah meliput Singapura sejak 1845. Exhibition ini terbagi dalam beberapa tema: Business, Home, World, Sport, Life and Forum. Dan kita seakan berjalan melewati halaman-halaman koran sambil perlahan-lahan kembali ke masa depan.




Serunya, setiap bagian ada sesi interaktifnya, jadi bukan semata-mata sejarah yang membosankan terpampang di depan mata. Meskipun harus buru-buru, Andrew berhenti untuk membaca dan mencoba permainan interaktifnya. Misalnya untuk mengenalkan keanekaragaman budaya di Singapura, exhibition ini memberikan boneka kertas yang bisa diganti-ganti bajunya. Sama seperti permainan kita jaman dahulu. Ada satu yang bahkan kita bisa berangan-angan akan jadi nomor satu dalam bidang apa Singapura di tahun 2065.

Di tembok ini kita boleh coret-coret 
Kalau belajarnya begini, anak-anak pasti berminat
Boneka Kertas yang akhirnya kita bawa pulang
Ini ceritanya membangun Singapore sport complex
Singapore memang all-out dalam merayakan ulang tahun mereka yang ke-50 ini. Bahkan sampai membuat game yang bertemakan SG50. Menyenangkan melihat bangunan yang ada di game muncul di exhibition ini dan dalam wujud nyata saat kita keliling kota.

Where is this?
ArtScience Museum - Marina Bay Sands
6 Bayfront Ave, Singapore 018974
TEL: +65 6688 8888
www.marinabaysands.com/museum.html
MRT: Bayfront (exit from Marina Bay Sands) or Promenade (nyebrang Helix Bridge)
Opening Hours: 10:00am - 7:00pm (Setiap hari termasuk hari besar nasional) Last admission at 6:00pm

2 comments:

  1. museum yang satu ini emang keren! pengen main kesini lagi dah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Saya baru sekali main ke sini Mas. Penasaran akan ada exhibition apa lagi.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.