08 May 2016

Captain America Civil War: Two Shades of Truth

Fenomena #TeamCap dan #TeamIronMan sudah berlangsung beberapa lama. Dan setelah nonton Captain America: Civil War, kita makin bingung memutuskan ada di tim yang mana. Bukan masalah baik dan jahat, tapi masalah siapa yang benar?

Akhirnya nonton film ini setelah sempat tertunda oleh kelamaan di Big Bad Wolf Book Sale hari Kamis kemarin. Nonton ini tanpa ekspektasi apa-apa karena saya bukan fans Captain America. Dudu juga nonton cuma untuk melihat Wanda Maximoff. Film ini sebenarnya tidak perlu sosok penjahat, dan penjahatnya juga tidak memiliki super power apa-apa. Soalnya avengersnya sudah sibuk berantem sendiri dengan ego dan kepercayaan masing-masing.



Berawal ketika Scarlett Witch tidak sengaja membakar gedung di aksi penyelamatan terakhir tim Avengers di Wakanda, badan PBB merasa perlu meregulasi penggunaan kekuatan Avengers untuk menyelamatkan dunia. Dengan Thor dan Hulk menghilang, Iron Man dan Captain America harus terpecah menghadapi peraturan baru yang dikeluarkan konferensi Sokovia ini. Terlalu banyak casualties alias korban meninggal dari warga sipil. Lalu Bucky, si Winter Soldier, meledakan gedung tempat penandatangan kesempatan dan menewaskan Raja Wakanda. Captain America yang yakin dia tidak bersalah, harus bertempur melawan Iron Man dan timnya untuk membuktikan kebenaran. Tapi Captain America tentunya tidak sendirian.

Civil War memaksa kedua pimpinan yang sama-sama keras kepala mencari sidekick yang kuat. Iron Man menarik Spiderman dari Queens sementara Captain America entah bagaimana membawa Ant Man. Agak aneh memang karena mereka hanya tampil sedikit, tapi karena Spiderman baru sudah mau muncul, jadi wajar saja kalau Peter Parker muncul sedikit di Captain America, dengan bibi May yang terkesan lebih mirip Kim Kardashian daripada Mrs. Doubtfire.

Tapi film yang berdurasi lebih dari 2 jam ini tidak meninggalkan kesan apa-apa untuk saya dan Dudu, yang lebih sibuk menghabiskan popcorn. Where's Loki when you need him? Haha.

"Civil War 100% adalah kisah tentang Steve," jelas Christopher Markus, penulis cerita film ini. "Avengers adalah milik Iron Man." Saya banyak bengong karena tidak nonton Winter Soldier dan tidak tahu siapa ini si Bucky dan kenapa hidupnya rumit sekali. Memang sebaiknya yang mau menyaksikan film ini dan belum nonton Winter Soldier, browsing sedikit tentang film pertamanya. Karena ini film Captain America, maka fokusnya di Captain America. Kalau tidak, nanti tidak ada bedanya dengan Avengers dong. Sebenarnya fokus saya ada di hidung mancung Chris Evans. Memang sih, di film ini lebih banyak scene milik Sam Wilson, Natasha Romanoff dan tentu saja si Winter Soldier. "Dengan judul Civil War, tidak mungkin hanya ada 3 orang bertarung, itu namanya berantem dan bukan perang," jelas Markus. 



Filmnya 13+. Mungkin untuk adegan kekerasan dan sedikit adegan ciuman yang bikin saya ingin menimpuk sang jagoan. Banyak bom, dan banyak darah-darah. Banyak adegan tembak-tembakan juga. Apalagi ini superhero vs superhero, mungkin anak yang lebih kecil akan sulit memahami konfliknya.

Mama: Menurut kamu Captain America bagaimana filmnya?
Dudu: Bagus. Soalnya mereka berantem dengan diri sendiri karena beda pendapat.
Mama: Menurut kamu siapa yang benar?
Dudu: Captain America. Karena dia tahu siapa penjahatnya.
Mama: Kan Captain America melanggar peraturan.
Dudu: Tetap saja. He does the wrong things for the right reasons.
Mama: Jadi kalau alasannya benar, kita boleh langsung hajar?
Dudu: Ya, kalau bisa sih, you think first what other people would do to you just because they don't know the truth.

Okelah, sepertinya si anak kelas 5 SD paham alasannya.


Film ini seperti konflik remaja vs orang tuanya. Yang satu bilang peraturan membuat semuanya jadi rapi dan teratur, sementara yang lainnya bilang peraturan membatasi hak-hak mereka. Debat Iron Man dan Captain America tentang Scarlett Witch contohnya. Yang satu melihat Wanda sebagai anak kecil, yang satu lagi melihatnya sebagai berbahaya. Dan yang meragukan kewarasan Wanda malah meminta bantuan anak SMA berbaju laba-laba untuk membantu timnya. Jadi, siapa ada di tim yang mana?

"Tergantung seberapa passionate penonton terhadap pilihannya karena cerita (Civil War) ini bukan tentang seorang penjahat yang ingin menguasai dunia. Banyak yang abu-abu di sini," cerita Markus di interviewnya dengan Screenrant.

Final lesson from this movie is this quote:

"I asked her once how she managed to master diplomacy and espionage at a time when no one wanted to see a woman succeed at either. And she said "Compromise where you can. Where you can't, don't. Even if everyone is telling you that something wrong is something right. Even if the whole world is telling you to move, it is your duty to plant yourself like a tree, look them in the eye, and say 'No, YOU move'." ~ Sharon Carter

Tapi Dudu memang paling mirip sama Spiderman. Soalnya punya hobi menolak menyelamatkan dunia hanya karena dia punya PR dan tidak bisa bolos sekolah. adalah Kerenlah pahlawan yang satu ini. Jadi next kita harus nonton Spiderman.  

2 comments:

  1. Terima kasih, Mbak reviewnya. Aku belom nonton nihh. Penasaran juga hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo nonton haha. Filmnya seru kok banyak actionnya

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.