03 July 2016

Playdate With Dudu: Singapura - Legoland

“Ke Singapura yuk.” Ajakan seorang teman di bulan April lalu, imbas euphoria suksesnya jalan-jalan naik kereta ke Malang Imlek kemarin menjadi awal direncanakannya playdate ini. 

Welcome (back) to Singapore!
Tahun ini seperti biasa, Andrew yang warga negara asing harus ke luar negeri untuk perpanjangan ijin tinggal dan saya butuh refreshing. Yuk pergi. Toh ke Singapura lebih seru kalau ada teman yang seumuran.

Gara-gara sharing foto playdate kemarin, ada beberapa teman yang bertanya tentang itinerary dan biaya perjalanan. Biasanya saya tidak sharing rencana perjalanan karena saya tidak detail menuliskan jam berapa mau ke mana dan bagaimana. Biaya perjalanan juga untung-untungan tergantung ada promo apa dan di mana belinya. Tapi boleh dicoba juga sesekali menulis dengan gaya berbeda.

Singapore itinerary
Rencana ke Singapore

Ya itinerary saya hanya begitu sebenarnya. Tidak detail sampai ke jamnya. Meskipun hari pertama kenyataannya jadi tidak sesuai rencana karena hujan yang turun seharian membatalkan kepergian kita ke Art Science Museum di Marina Bay Sands. Sayang padahal hari itu sedang gratis untuk anak-anak.

Baca juga: 24 hal gratis di Singapura kalau pergi sama anak.

Dari airport kita naik MRT ke Bugis Station, beli tiket EZ Link SGD 12/orang dengan saldo SGD 7/kartu. Kartu hanya bisa digunakan jika saldo minimumnya SGD 3. Karena turun di terminal 3, dan loket untuk beli tourist pass ada di terminal 2, jadinya kita beli EZ Link yang biasa. Masa berlaku kartu EZ Link adalah 5 tahun dan setiap kita isi ulang diperpanjang 1 tahun. Jadi bisa disimpan kalau sewaktu-waktu kita ke Singapura lagi. Saldonya juga tidak hilang. Kartu EZ Link ini berlaku untuk bus dan MRT ya.

Tips #1: Bawa kalung kartu
Dudu selalu pakai kalung kartu di Singapore
Dari MRT Changi Airport kita turun di Tanah Merah untuk tukar MRT ke kota. Karena Bugis ada di jalur yang sama dengan Airport (warna Hijau), jadi kita tidak perlu ganti MRT lagi. Turun di Bugis kita langsung ke hostel untuk laporan kita sudah datang dan menitipkan koper.

Where to Stay: Five Stones Hostel, Beach Rd. Bugis/Kampong Glam


Untuk yang punya budget lebih, hostel ini cukup bagus. Dibandingkan dengan hostel lain yang hanya 12-15SGD/bed, hostel ini sebenarnya cukup mewah. Harga untuk semalamnya sekitar 28SGD/bed. Tempat tidurnya bagus dan kamarnya bersih. Sarapannya enak, ada roti panggang (selainya lengkap dengan Skippy dan Nutella lho) dan cereal. Kopi dan teh tersedia 24 jam. Hostelnya artistik, nyaman dan ada liftnya. Lokasinya juga tidak jauh dari MRT Bugis, tepat di sebelah Haji Lane dan Arab Street yang legendaris. Setiap jalan dari MRT kita akan melewati Masjid Sultan.





Sayangnya hostel ini bukan untuk keluarga. Ada tertulis di webnya kalau mereka tidak menerima tamu anak kecil di bawah 14 tahun. Namun karena kami booking 1 kamar (bukan per-bed) dan anak-anaknya sudah lewat usia balita semua, jadi saya memutuskan untuk menghubungi pihak hostel dan menjelaskan situasinya. Toh kita akan ke theme park jadi pergi pagi pulang malam. Mereka ternyata setuju menyewakan 1 kamar dengan syarat kita tidak boleh berisik. Dari survey kepada rekan seperjalanan, mereka semua senang dengan hostel ini. Kamar kita namanya Congkak,dengan gambar permainan Dakon/Congklak. Ketika di konfirmasi, ternyata memang kalau di sana, permainan tradisional tersebut namanya Congkak haha.

By the way, di Singapura stop kontaknya kepala 3, jadi supaya aman, bawa travel adapter ya. Beberapa (termasuk yang di hostel) memang sudah bisa mengakomodasi charger kita, tapi masih banyak yang butuh kepala 3. Daripada terpaksa beli disana (di Cold Storage harganya SGD 8 - SGD 10) kan sayang uangnya bisa untuk makan.

Hari 1 – Siang dan Sore

Memutuskan untuk menunggu check-in, akhirnya kita makan siang di dekat Hostel. Ada satu restoran Yong Tau Foo, yang makanannya kita ambil sendiri lalu ditambahkan mie, bihun atau nasi putih itu. Saya berdua Dudu habis sekitar 15 SGD sudah lengkap dengan Kopi O Kosong. Di Singapura tiada hari tanpa Kopi O Kosong dan Starbucks jadi terlupakan. Sebenarnya kalau ada food court atau warung mee bisa lebih murah lagi, tapi karena kita tinggal di perbatasan Bugis dan Kampong Glam itu pada bulan puasa, jadi bingung cari makanan siang-siang. Saat makan mie inilah hujan mulai turun. But noodle soup and rain are the perfect pair, right? 




Setelah check in dan meletakkan koper di kamar, kita menuju Marina Bay dengan lewat Singapore Flyer karena harus beli tiket bus WTS Travel untuk ke Legoland hari Minggu. Soalnya kalau beli Hari H pasti tidak dapat seat. Loketnya buka hingga jam 15.30 setiap harinya. Dari Bugis MRT naik warna biru ke Promenade lalu jalan kaki sekitar 10 menit ke Singapore Flyer. Di sana, kita malah terjebak hujan. Stuck di Singapore Flyer tidak membuat anak-anak sedih karena untuk mereka, yang penting adalah pergi sama-sama. Akhirnya karena sudah sore, dan hujan tidak berhenti juga, kita memutuskan tidak jadi ke Marina dan kembali ke hostel dengan bus. Dari depan Singapore Flyer ada bus langsung menuju Bugis Market.

Baca Juga: Serunya Marina Bay di Malam Hari

Bagaimana tahu rute Bus di Singapura?

Sebenarnya kalau kita punya internet, ada apps yang bisa digunakan. Selain untuk melihat rute, ada juga estimasi waktunya. Selain itu, di setiap halte ada rute bus yang bisa kita baca. Tinggal hafalkan nama jalan yang dituju, lalu lihat di rute yang ditempel di halte. Di sebelah nama jalan itu biasanya ada nomor bus yang bisa kita naiki ke tujuan. Waktu naik bus, tanyakan lagi kepada bapak/ibu supir. Biasanya mereka juga berbaik hati memberi tahu kita kalau sudah sampai tujuan. Di bus yang baru, halte perhentian berikutnya sudah muncul di monitor, jadi kita bisa bersiap-siap dan tidak khawatir akan terlewat.

Tips #2: Beli Sim Card
Oh iya, harga simcard di Singapura ini memang spesial untuk turis (terutama turis Indonesia haha). Untuk yang mau pakai provider Indonesia, bisa ditanyakan juga apakah ada paketan roaming yang bisa diambil selama di Singapura. Bisa jadi biayanya lebih murah daripada beli SIM Card. Tapi awas kena roaming karena nomor tetap aktif dan bisa ditelepon teman/rekan kerja yang tidak tahu kita sedang di luar negeri.

Hari 1 - Malam

Karena naik pesawat pagi, anak-anak kelelahan. Plus hari itu kehujanan. Jadi kita tidur lebih awal untuk besok ke Universal Studio.


Main begini sesorean di Singapore Flyer karena kehujanan
Tapi Mama-mama mau ke Mustafa. Dan kita baru jalan jam 10 malam setelah anak-anak tidur, dengan salah satu Mama yang rela stay di hostel. Dari hostel ke Mustafa naik taksi, sekali jalan SGD10. Taksi di Singapura maksimum 4 penumpang (termasuk anak-anak). Ada Grab dan Uber juga yang bisa digunakan sih, biasanya harganya lebih murah sedikit dari taksi. Untuk yang mau naik MRT, Mustafa ada dekat MRT Farrer Park (Ungu). Mustafa ini tempat langganan beli oleh-oleh karena ada banyak coklat dalam ukuran kantong besar atau lusinan, benda-benda Singapura seperti magnet kulkas, gantungan kunci dan lain sebagainya. Saya sendiri ke Mustafa untuk beli kopi dan pudding Melon kesukaan Dudu.

Hari 2 - Universal Studios Singapura

Mimpi saya masuk Universal Studios pas theme parknya buka tidak pernah kesampaian haha. Rencana jam 10 sampai Sentosa, kita malah terpesona oleh mural sepanjang Haji Lane, apalagi kemarin hujan deras jadi tidak sempat foto. Jadilah, sementara matahari bersinar cerah, kita berhenti untuk foto. Ke Sentosa Island, naik MRT warna biru dari Bugis lalu tukar warna ungu di Chinatown dan berakhir di stasiun Harbourfront.

Tips #3: Naik MRT paling depan



Sampai di Harbourfront, ada pilihan naik Sentosa Express (kalau tidak salah 4SGD/orang) atau bis RWS8 (SGD2/orang) dari mal VivoCity. Dudu memilih yang murah, jadi kita semua ikut naik bis. Oh iya, biaya naik bis ini hanya sekali saja pas masuk ke pulau. Ketika kembali ke VivoCity kita tidak perlu bayar lagi. Sampai di Sentosa jam 10.30, kita jadi brunch dulu supaya nanti tidak terpotong makan siang lagi. Makan di Malaysian Food Street, food court depan Universal Studios, berdua habis sekitar SGD15 lagi dengan menu Nasi ayam Hainam (Dudu) dan Nasi Briyani + Ayam (Mama). Ada Kopi O Kosong juga.

Tiket masuk Universal Studios dibeli waktu diskon Big Payday di Blibli.com. Lumayan harganya Rp.540.000an/dewasa dan Rp.425.000an/anak-anak. Jadi total berdua Dudu kurang dari Rp. 1 Juta berdua. Tapi karena ini E-ticket, jadi setelah memesan, saya harus email vendor Travel Point yang berjualan di Blibli dengan memberikan tanggal kunjungan. Setelah itu E-ticket akan dikirimkan via email dan harus diprint untuk masuk ke theme park. Prosesnya kurang dari 24 jam.






This post is dedicated to the team that makes the trip possible
(Waterworld cast included haha)

Malamnya kita kembali ke VivoCity naik RWS8. Karena kita keluar bertepatan dengan bubaran Universal Studios, antrian bus cukup panjang. Namun karena kapasitasnya besar dan busnya sering muncul, kita hanya mengantri sebentar. Kalau tidak mau antri bisa kembali lebih malam sedikit, menikmati sentosa di malam hari. Makan malam kita di VivoCity food court yang harganya juga sekitar SGD 7 - SGD 8/meal. Di food court ini ada Nasi Padang untuk yang kangen dengan masakan Indonesia. Saya sih pesan BBQ Pork Ribs set meal dan Dudu makan Fishball Soup with rice hehe.

Hari 3 – Legoland Malaysia

Ini pertama kalinya saya menyeberang ke Johor Baru. Modal nekat dan browsing. Biasanya saya hanya main sampai puas di Singapore. Namun karena playdate kita temanya “Theme Park Day”, jadi kita ke Legoland Malaysia juga. Legoland yang disangka untuk anak kecil ternyata seru juga.

Baca Juga: 8 wahana favorit Mama & Dudu yang harus dicoba kalau pergi ke Legoland Malaysia.

Dari depan loket WTS Travel di Singapore Flyer, tempat beli tiket di hari pertama, kita check in bus 30 menit sebelum keberangkatan. Tiket ini sebenarnya bisa dibeli online juga, tapi saya bertaruh untuk beli langsung pakai cash di loket. Beruntung juga karena jumlah kuota online dan offline ternyata berbeda. Kalau di online seat sudah habis, begitu beli offline ternyata masih ada. Maklum kita kan rombongan besar 10 orang. Tiket Legoland juga bisa dibeli sekalian di WTS Travel ini, ada yang satu paket dengan tiket bisnya. Tapi saya beli tiketnya ketika ada promo buy 1 get 1 50% off di website Legoland Malaysia. Sistem mereka sempat error, jadi sudah di-charge ke credit card tapi tidak otomatis terkirim tiketnya. Namun begitu saya kontak customer service Legoland dengan menyebutkan nama, tanggal dan jumlah pesanan, mereka segera mengirimkan tiketnya ke saya. Salut dengan service Legoland. 





Perbatasan Singapore - Malaysia
Perjalanan Singapore Flyer ke Legoland sekitar 1 jam 30 menit (kita berangkat pukul 8.15 dan tiba pukul 9.45) sudah termasuk imigrasi di kedua negara. Naik bis paling pagi jam 8.30 tapi karena pesertanya sudah kumpul semua, kita jadi berangkat lebih awal. Di Tuas (imigrasi Singapura) hanya berhenti bawa tas tangan, passport dan kartu keberangkatan, sementara di Imigrasi Malaysia kita bawa turun tas untuk diperiksa. Pulangnya naik bus jam 18.45 dari Legoland, sementara koper harus diturunkan di Tuas untuk diperiksa. Kita juga harus mengisi kartu kedatangan, sama seperti ketika kita tiba di Changi. Kartunya dibagikan di bus. Pulangnya yang lama karena selain antri masuknya sampai 1 jam, ada 1 keluarga yang tertahan di Imigrasi Tuas dan kita jadi tambah extra 1 jam menunggu. Dan karena kita naik bis terakhir jadi kita juga berhenti di Jurong East untuk menurunkan beberapa penumpang. Sampai di Singapore Flyer sudah hampir jam 10 malam.

Oh ya, jangan lupa menghafalkan nomor dan ciri-ciri bus kita karena tempat turun dan naik akan berbeda. Jadi mencari bus setelah keluar imigrasi itu seperti mau naik bis di terminal. Di bus juga tidak boleh makan dan minum, jadi kalau seperti kemarin sih harus siap makan dulu di Legoland sebelum pulang. Di Legoland makanannya tidak seenak Universal Studios, dan tidak ada pancuran air minum. Jadi kita harus siap sedia air minum botolan. Untungnya Ringgit lebih murah jauh dari Singapore Dollar.

Biaya ke Legoland: Bis 26SGD/orang pulang pergi, tiket masuk Legoland total Rp. 1.050.000 (dengan promo) jadi totalnya Rp. 1.570.000 untuk Mama dan Dudu.

Karena kemalaman kita jadi bingung cari makan. Naik bus ke Bugis kita menemukan food court 24 jam di seberang Bugis Junction dengan aneka makanan mulai dari Nasi Hainan, Fish Ball Noodle Soup, Chicken or Pork Bun dan Nasi Bebek. Range harganya mulai SGD 3.50 sampai SGD 5. Meskipun makanan pinggir jalan, tapi rasanya enak. 



Tips #4: Jangan ragu mencoba food court di pinggir jalan


Meskipun itu minggu malam, tapi jalanan masih penuh dengan pengunjung yang makan. Ada kafe Bingsu yang buka 24 jam juga. Kalau weekend penuhnya sampai antri tidak ada tempat duduk. Satu Bingsunya sekitar SGD 12 tapi porsinya besar dan bisa untuk ber 3. Saya bolak-balik ke sini, tapi ini biayanya tidak masuk budget makanan ya. Count it as an impulse buying.

Hari 4 – Shopping dan Acara Bebas

Pagi hari diisi dengan sarapan, packing dan foto-foto di seputaran hostel. Kita check out dan titip koper di hostel jam 10 pagi lalu menuju Bugis Junction untuk belanja dan makan. Saya makan buritto (SGD 7) dan Dudu makan Yoshinoya (SGD 7). Soalnya anak-anak mau beli Smiggle. Haha. Pesawat jam 8 malam berarti kita memiliki hingga jam 5 sore sebelum harus ke Airport. Meskipun akhirnya kita berangkat terpisah dengan Mama-mama yang bawa koper pergi duluan naik Grab (apa Uber ya?) yang dipesan menggunakan wifi hostel. Sisanya berangkat dengan MRT dari Bugis. Jam 5 kita sudah sampai di Changi Airport, menukar GST Refund dan packing ulang karena terlalu banyak belanja.

Baca juga: Menghabiskan waktu di Changi Airport

Biaya tiket pesawat kali ini termasuk murah. Berangkat dengan Jetstar, kita berdua dapat tiket Rp. 750.000 (berdua lho haha). Pulangnya yang agak mahal karena kita naik Lion Air yang harganya Rp.620.000/orang. Jadi total tiket kurang lebih Rp.2.000.000 berdua. Total biaya jalan-jalan saya dan Dudu berdua kali ini kurang dari Rp.10.000.000 all in termasuk kartu SIM. Kaget juga sebenarnya haha. Sampai menghitung berulang kali apakah ada biaya yang kelupaan diambahkan.



Perincian Biaya ke Singapura
Kalau ditanya apakah ini Backpacking? Mungkin iya. Soalnya kita tinggal di hostel. Tapi tidak juga karena kita masih bawa koper dan saya masih minum Starbucks, meskipun hanya sekali di Bugis Junction. Untuk beberapa orang, naik MRT dan bus bisa jadi termasuk backpacking, tapi salah satu tujuan kita liburan ke Singapura adalah jalan kaki di trotoar, menyeberang jalan pakai lampu (tanpa waswas ada metromini/kopaja/motor melanggar) dan naik kendaraan umum dengan nyaman dan aman.

Yang jelas, anak jadi lebih mandiri di Singapura, dan sehat karena jalan kaki terus. Gadget jadi tidak laku kecuali saat menunggu giliran mandi di hostel dan dalam perjalanan bus ke Legoland. Kayaknya bisa buka open trip. Ada yang mau barengan pergi tahun depan?



With Love from Haji Lane
Day 2 - on our way to Universal Studios

9 comments:

  1. Komplit banget.. Masih harus nabung dulu kalo mau ajak anak2 ke USS atw Legoland. Hiks, anakku 3 :( jadi budgetnya pun bisa sangat besar. But anyway, perjalanan kamu seru banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya memang harus nabung nih :( Aku sekarang bikin Celengan liburan lho demi jalan-jalan.

      Delete
  2. Woooooh super lengkaaap! Sekalian dibuat jadi tur aja, mba. Nampaknya ada peluang bisnis. Khusus buat family gitu jadinya hohohohhoo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya juga ya haha. Aku kepikiran cuma jalan-jalan aja Mba :)

      Delete
    2. aku mau daftaaarrr!
      *semangat*

      Delete
  3. Halo mbaaa. Salam kenal ya. Baru pertama kali mampir. So in love with Dudu. Ganteng pisan, euy! Hahaha. Seru banget main-main nya. Aku baru 1x ke Spore, itu pun pas hamil trimester 3, jadi gak all out banget deh jalan-jalannya. Kepengin ke sana lagi tapi tabungan gak penuh2. Bahahaha *curcol alert*

    Anyway, salam untuk Dudu ya, Mba. Domisili nya di mana? AKu cari di about me nggak ketemu, maybe aku yg gak teliti. Pengen someday bisa ketemu sama Dudu ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo juga. Salam kenal. Wah, harus main ke sana lagi. Sebenarnya seru bawa anak sih haha. Aku tinggal di Jakarta Mba. Emang ngga ada di about me, soalnya emang sengaja ngga nulis domisili hihihi. Eh tapi aku sering ke Jogja lho Mba soalnya banyak keluarga di Semarang dan Solo, jadi sering jalan ke Jawa juga. Kalau pas main ktemuan ya :)

      Delete
    2. Seriusan? Wah mau banget dong ketemu. Kontak-kontak ya, Mba kalau pas ke Jogja. Aku juga cukup sering ke Jakarta sebenernya, tapi macetos, dan bingung mau ke mana selain ngemall atau ke Sbux kalau ketemu temen. Hahaha. Iya udah bisa bayangin. Pengen banget ke Aquamarine Sentosa bawa Ubii, pasti dia seneng banget. Semoga bisa nabung. Ameenn.

      Delete

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.