08 May 2014

Andrew dan Kesibukannya

Hi, my name is Andrew, I’m 7 years old and here’s how my day goes by…
“Aku harus tidur jam 9 malam, lalu bangun jam 6 pagi. Habis itu 1 jam bersiap-siap lalu pergi ke sekolah. Jam 2 aku pulang dari sekolah. Sampai di rumah jam 2.45 lalu menghabisi waktu dengan nonton TV sampai TVnya selesai. Aku punya 30 menit untuk mengerjakan PR. Setelah itu aku bisa nonton TV sampai malam. Kalau hari Senin aku ada Les Mandarin. Hari Jumat aku ada latihan Wushu. ”
Ya seperti di video berikut:



Jadi terjadilah percakapan sebagai berikut:


Menurut kamu, kamu sibuk ngga?

“Sedikit. Yang aku paling sukai dari hariku adalah jika ngga ada homework sih biasanya aku main. Menurutku aku tidak kekurangan waktu untuk bermain karena jika filmnya membosankan, aku bisa bermain.”

Kalau menurut Mama, kamu sibuk sekali lho! 


Awalnya saya (yang benci banget sama yang namanya sekolah ini) shock, bused padat amat jadwalnya. Setiap malam dia belajar, setiap pagi dia bangun pagi untuk siap-siap sekolah sambil mengulang hafalan untuk test spelling hari itu. Setiap hari ada homework, setiap hari ada test spelling Bahasa Inggris, Indonesia dan Mandarin. Ntar by the time dia SMP apa dia ngga eneg belajar? Lagipula kalo sekarang dia belajar melulu kapan dia main-nya?

“Ini lagi main.” Katanya cuek sambil menunjuk android dan game zombie-nya.

Padahal main yang saya maksud bukan duduk di pojokan sambil pegang segenggam gadget.

“Oh, main sama teman-teman? Iya suka kok di sekolah kan aku paling suka pas lunchtime soalnya aku bisa bermain sama teman-teman.”

Kamu suka sekolah?

“Mama kan sudah tau jawabannya. Aku tidak suka sekolah. Aku harus menunggu 5 jam, dari pagi sampai siang baru aku bisa pulang. Tapi ya aku pasrah saja. Sekolah kan harus. Kalau aku bolos tanpa alasan aku akan jadi anak pemalas. Jadi aku tidak mau jadi pemalas. Tapi yang namanya jalan hidup ya harus dijalani kan?”

Karena kesibukannya, anak saya jadi dewasa lebih cepat. Meskipun buat saya ini hebat, anak 7 tahun sudah tahu jadwal dan disiplin melaksanakan jadwal yang sudah dibuatnya. Tapi kalau melihat dia konsisten belajar dan disiplin sekolah, kok dia jadi seperti orang kantoran yang takut terlambat masuk kerja?

#KidsToday Project mengingatkan orang tua bahwa anak sekarang hidup di jaman berbeda dari jaman kita dulu. Dulu saya pulang jam 2 baru setelah SMA, sekarang anak saya SD pulang jam 3 kalau ada pelajaran tambahan.

Foto: Website Kids Today by Rinso
Mengambil ide #KidsToday project untuk menciptakan anak yang seimbang, saya membuat satu keputusan: Sabtu-Minggu adalah hari “pacaran” kami berdua yang tidak boleh diganggu gugat. Setiap akhir pekan kami akan pergi keluar rumah untuk melakukan sesuatu yang baru. Bisa di mall, mencoba restoran dan makanan baru. Bisa di playground dan bertemu teman baru. Bisa di pasar dan museum untuk belajar hal baru. Pokoknya kami akan melupakan kesibukan sekolah dan ‘bermain’ sepuasnya.


Kegiatan akhir pekan bersama si Andrew
Tapi kalau dibuat jadi rutin gimana? Sekolah lebih sebentar dan bermain lebih lama?
“Tidak masalah. Tapi aku kan sudah SD. Sekolah yang hanya sebentar gitu kan hanya untuk anak TK.”
Anak sekarang memang beda.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.