01 May 2014

Ketika Orang Tua Boleh Berharap…

Saat mempir ke FB Tabloid Nakita beberapa waktu yang lalu, ada polling tentang “gaya pengasuhan anak”. Karena harus jawab di kolom komentar, saya jadi ngga bisa jawab panjang, padahal pertanyaan yang diajukan cukup menggelitik dan membuat saya berpikir tentang harapan dan peran saya dalam kehidupan anak.
Ketika ingin punya anak, apa yang orangtua harapkan dari anak? Misal, ingin anak baik/saleh, berbakti, taat, dsb. jelaskan alasannya?

Pertanyaan ini tricky. Saya beberapa kali melihat majalah dan tabloid membahas/melempar pertanyaan tentang anak penurut ke forum. Banyak yang jawab ingin anak saleh dan berbakti. Anak yang taat pada orang tua dan takut akan Tuhan.

Banyak orang tua berharap anak bisa 100% mendengarkan apa kata orang tua. Sampai ada yang bilang “kalau tidak di-ridhoi orang tua mana mungkin anak berhasil.” Saya adalah Mama dari seorang putra, tapi saya juga anak dari kedua orang tua saya… saya tau rasanya jadi anak, sudah pernah berontak dan mempertahankan idealisme yang saya tahu orang tua saya ngga mungkin ridho-in.

Tapi saya jadi belajar dari sikap orang tua saya ngadepin saya yang super nekat ini bahwa… orang tua boleh berharap, boleh memutuskan ridho apa tidak ridho, boleh ngotot mau mengatur anak sampe ke detail pakaian dan make-up (saya ini ibu lomba soalnya hahaha), tapi anak akan berjalan sendiri dan ada kalanya ridho kita ngga ngefek banyak. Seperti kemarin pas ikut semifinalis Gading Model Search. Saya sibuk dandanin anak dan mempersiapkan segala sesuatunya. Tapi saat di panggung dan dinilai juri, saya ngga bisa ikut campur. Saat berjalan ke backstage trus sepatu dia sol-nya copot, saya juga ngga bisa bantu apa-apa selain nunggu di backstage dan bilang “ngga apa-apa” padahal saya tahu dia udah malu banget. Ridho saya ternyata ngga mencegah sepatu copot di atas catwalk tuh.


Aksi Andrew di panggung
Hore masuk finalis!
Dan kalau dia akhirnya masuk final (despite insiden sepatu copot itu), apa itu karena ridho saya? Yang jalan dia, yang pake baju dia, yang pose dia, yang harus mengatasi sepatunya copot juga dia. Saya “hanya” keluar duit modalin beli baju dan kamera buat foto-foto. Yang kelak menjalani hidup adalah si anak… jadi jangan sampai harapan saya menghalangi anak saya menjalani hidupnya sendiri.

Kembali ke pertanyaan tadi… apa yang orang tua harapkan dari anak?

Saya mau anak saya menjadi dirinya sendiri namun bisa menempatkan dan membawa dirinya di masyarakat. Itu aja. Baik, saleh, berbakti dan taat-nya disesuaikan saja dengan situasi dan kondisi yang ada yang penting dia bisa menikmati hidupnya tanpa menyesali banyak hal termasuk menyesali saya sebagai orang tuanya.

Well, saya emang santai.


(Berlanjut ke post berikutnya)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen. Mohon maaf untuk yang meninggalkan link hidup dan komen bersifat spam atau iklan akan dihapus.