27 May 2015

Bazaar Food Adventure with Dudu

Bukan pencinta bazaar tapi saya terbawa oleh teman-teman yang hobi mencoba makanan aneh-aneh. Jadi, pada satu kesempatan, saya membawa Dudu mengunjungi bazaar Mom & Kids Shophoria di Grand Indonesia dan mampir ke tenant makanannya. Lalu apa kata Dudu tentang makanan tidak biasa yang dijual di bazaar?

Pooki Bbang rasa cream cheese

Pooki Bbang
Instagram: @pooki.bbang
Lebih dikenal dengan nama Poop bread (ewwww), makanan ini rasanya ya standar adonan kue. Antara kue cubit, kue martabak, ya pokoknya kue yang empuk-empuk gitu. Bedanya, ada isinya cream cheese atau nutella... dan cetakannya yang seperti poop. Harganya Rp15k satu buah dan cukup kenyang kalau buat snack sore. Yang jelas harus dimakan sebelum dingin. Kalau sudah tidak panas jadi tidak enak.

Dudu ketawa tanpa henti melihat poop bread ini. Maklum anak seumuran dia menganggap hal-hal seperti ini adalah jokes. Tapi surprised dia suka banget, dan habis makan 1 buah yang isi cream cheese.

Kata Dudu: "Enak, Ma. Tapi cream cheesenya terlalu banyak jadi rotinya tidak terlalu berasa. Mungkin lain kali aku mau pesan yang cream cheesenya setengah aja, jadi tidak membuat rotinya hilang."



Twisto Potato
Instagram: @twistopotato
Kentang yang diurai lalu digoreng ini cukup seru saat dimakan. Ditaburi bumbu dan keju yang warnanya cukup "mengerikan", rasanya enak banget untuk pencinta msg dan makanan alternatif seperti ini. Ada Twisto Dog juga yang tengahnya pake sosis (harga Rp35k) baru dibungkus uraian kentang. Kemarin saya pesan yang keju dan mayonaise rasanya enak. Kalau tidak pakai bumbu, kentangnya agak hambar.

Tapi yang hambar itulah yang dipilih si Dudu. Mana mau dia makan yang pakai saos? Hot dog aja clean tanpa saos, apalagi kentang pakai ditaburin keju bubuk. Jadi kita order 1 yang no topping.

Dudu: Makannya susah Ma.
Mama: Ya dicopotin aja dulu.
Dudu: Yahhh copot beneran.
Mama: Ditusuk aja lagi.
Dudu: Mama boleh tolong potongin jadi aku tinggal tusuk trus makan?
Lah? Ini kan makannya kayak sate. Gimana sih, Dudu?


Kata Dudu: "Sosisnya enak tapi kentangnya tidak enak, tidak ada rasanya. (soalnya kamu ngga pake topping Du) Makannya sedikit susah tapi seru dan membuat aku kenyang."



Mighty Choice
Instagram: @mightychoicejkt

Es krim berbentuk tanaman mini ini sejak awal sudah menggoda. Dudu yang sibuk saya godain apa dia mau makan "tanah" sudah mengomel duluan. Untungnya topping es krim ini kesukaan dia: oreo dan marie regal. Jadilah kita order es krim vanila dengan oreo topping (Rp28k). Dudu agak repot soal es krim karena selain hanya suka rasa vanila, biasanya dia tidak suka es krim yang dicampur macam-macam. Paling cone-nya es krim. Tapi yang ini dia coba juga.

Bentuk dan konsepnya menarik. Tapi kalau soal rasa ya it's vanilla ice cream. Tau Dudu hanya icip sedikit saya beli yang pakai alpukat deh haha.

Kata Dudu: "Enak kok, Ma. Dari bazaar tadi aku paling ingat sama yang ini meskipun aku hanya makan 2 sendok. Kan Es krim dengan Oreo. Pot-nya kita simpan dan bawa pulang ya, Ma. Aku mau gunakan untuk menanam kacang hijau."

Ternyata hunting makanan di bazaar seru! Next time kita mau coba apa lagi ya?

22 May 2015

Cerita Dibalik Senyum Pagi Bayi Indonesia

A happy baby brings joy to the whole family. Dan apa yang lebih membahagiakan dari mendapat senyuman si kecil di pagi hari?

Wall of fame Pampers Senyum Pagi Bayi Indonesia
Wall of fame Pampers Senyum Pagi Bayi Indonesia
Seiring dengan peluncuran Pampers Baby Dry Pants, merek popok dengan penjualan No. 1 di dunia ini mengadakan Kontes Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia, dan mendapatkan lebih dari 2500 peserta dalam 3 bulan. Saya beruntung dapat diundang oleh Mommiesdaily ke acara penayangan perdana 100 foto pemenang Happy Morning Smile ini di LED Mal Taman Anggrek.

Anak saya sudah hampir 9 tahun, tapi rasanya baru kemarin lepas Pampers. Jadi mendengarkan cerita Brand Ambassador Pampers: Artika Sari Devi, Donna Agnesia dan Gisella Anastasia, tentang pengalaman mereka menjadi Ibu membuat saya bernostalgia ke masa lalu. Saya juga mau sharing senyum pagi anak saya jaman masi pake Pampers ah.


Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia 

Dulu, waktu anak saya masih bayi, dia paling sering bangun karena lapar. Yang kedua karena popok basah. Sama seperti curhatan Artika Sari Devi tentang anak keduanya, anak saya juga kulitnya kelewat sensitif. Jadi yang namanya ruam popok sering mampir bahkan sampai ke paha. Untungnya dulu Andrew pakai Pampers, jadi aman kalau malam. Karena kita waktu itu tinggal di negara 4 musim, kalau pas musim panas malah kadang dia tidur hanya dengan Pampers, karena kalau pakai baju dia jadi keringetan dan rewel tidurnya. Pampersnya sih kering, bajunya basah semua kena keringat.

“Ganti pampers di malam hari itu effort lebih karena kitanya harus bangun dan sadar. Kalau menyusui kan tinggal ditarik. Apalagi saat itu saya operasi caesar. Saya jadi tertolong dengan Pampers yang tetap kering hingga 12 jam,” kata Donna Agnesia. Saya langsung mengamini dalam hati pernyataan Mbak Donna. Saya yang melahirkan normal aja stress apalagi Mbak Donna.



Pampers mensurvey para ibu di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Hasilnya menunjukkan bahwa 62% bayi terbangun lebih dari 1x setiap malam. Dan 98% Ibu setuju kalau bayi cukup tidur, mereka akan bangun dengan ceria. Jadi, sekarang tinggal bagaimana membuat para bayi tidak terbangun oleh hal-hal yang tidak perlu. “Senyum ceria bayi, terutama di pagi hari, adalah harapan kita,” kata Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia pada kata sambutannya.

Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia  memberikan kata sambutan
Febrina Herlambang, Communication Manager P&G Indonesia
memberikan kata sambutan
Apa sih hubungannya tidur malam dengan senyuman di pagi hari? Dr Catharine M. Sambo, SpA yang turut hadir dalam acara tersebut membocorkan rahasia tumbuh kembang anak dan pentingnya tidur nyenyak.

Semua pengalaman sehari-hari kita dibawa ke fase tidur nyenyak. Dari ke-empat fase tidur, fase ke-3 dan 4 adalah yang terpenting karena pada fase inilag terjadi konsolidasi memori,restorasi (kelelahan terganti) dan pelepasan growth hormon. Jadi proses recovery terjadi pada saat kita tidur nyenyak, termasuk pada bayi yang sering kelelahan mental karena over stimulasi. “Tidur yang terputus pasti tidak enak, ini juga terjadi pada bayi,” jelasnya.

dr Mayung dan Artika Sari Devi

dr Mayung dan Artika Sari Devi sharing pampers
dr Mayung dan Artika Sari Devi
bergantian sharing tentang tidur nyenyak bayi
Dokter yang populer dipanggil dr Mayung ini menganjurkan para Ibu untuk mencegah ruam popok dengan menggunakan pampers dengan daya serap tinggi sehingga tetap kering. Jamur dan bakteri mudah tumbuh di lingkungan yang lembab. Oleh karena itu, Pampers yang dilengkapi dengan super gel dapat menyerap secara maksimal sebanyak 30x dari berat popoknya. Begitu diserap, pipis bayi akan ditampung dalam bentuk gel dan menjaga kulit bayi tetap kering. Lapisan ganda Extra Dry menjaga bayi tetap kering selama 12 jam. Pas dengan kebutuhan bayi yang tidurnya bisa mencapai 14 jam sehari, atau 20 jam sehari ketika baru lahir. Untuk anak lebih besar, Inovasi bentuk celana juga tentunya sangat membantu kenyamanan dan kemudahan mengganti popok.

Pampers Baby Dry Launching

Event ditutup ketika hari sudah gelap, tirai turun dan LED mulai menyala dan menayangkan foto anak-anak sedang tersenyum. Terbayang bangganya para ibu yang senyum pagi (yang pasti adalah senyum terbaik) anaknya terpampang di LED Mal Taman Anggrek. Mengutip kata ketiga ibu selebritis kita: “Mamanya aja belum pernah masuk bilboard LED, ini anaknya sudah duluan.” Haha, yang namanya anak kan harusnya lebih berprestasi dari orang tua karena mereka dapat fasilitas lebih canggih seperti Pampers Baby Dry yang memungkinkan mereka untuk tidur lebih nyenyak, tumbuh kembang maksimal dan tersenyum di pagi hari.

Let's have a happy morning!

Inilah Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia

19 May 2015

Shopping at Erha Apothechary

Horeeeee kulit saya sudah kembali seperti semula! Tapi tetap saja, walaupun tidak perlu perawatan intensif, kita tetap perlu cuci muka secara teratur. So, karena sudah terlanjur jatuh cinta sama produk Erha yang kemarin diresepkan (dan sudah mau habis), saya berbelanja ke Erha Apothecary.

Erha Apothecary Central Park lokasinya di lt 1 dekat Eskalator
Mampir ke cabang Central Park, sempat ragu-ragu mau masuk. Ternyata cabang yang ini ada konsultasi dokternya juga. Pilah-pilih produk memakan waktu cukup lama karena saya tidak tahu mau beli apa. Maklum, obat yang sebulan kemarin terpakai adalah obat yang diresepkan dokter. Jadi giliran harus belanja sendiri saya bingung mau beli apa. Takut juga coba-coba karena meskipun sudah dapat diagnosa dan tips dari dr. Marsia, saya tetap takut salah beli produk. Apalagi ternyata ERHA bukan sekedar jualan pembersih muka tapi ada banyak jenis produk yang lain seperti for mature skin atau whitening series.


Yang jelas dibeli adalah Erha 1, obat cuci muka untuk kulit normal dan kulit kering. Diresepkan Erha 1 karena kemarin diagnosanya adalah Dermatitis Seboroik. Erha 1 mengandung AHA, Aloe Vera dan Pro Vit B5 yang dapat membersihkan sisa make-up, minyak, kotoran dan debu serta mengangkat sel kulit mati. Bedanya menggunakan pembersih yang ini dengan merk populer lainnya ya, setelah pemakaian kulit saya jadi tidak kering. Tapi sekarang kulitnya jadi mudah berminyak. Maka itu akhirnya saya beli Exfoliating Cleansing Scrub yang cocok untuk jenis kulit berminyak. Sebenarnya Erha 1 ada "kembarannya", Erha 2, yang untuk kulit berminyak. Tapi saya ingin mencoba scrubnya. Ternyata cukup ampuh mengurangi minyak di muka. Jadi pagi saya cuci muka pakai Erha 1, malam sebelum tidur cuci muka pake scrub. 


Dan karena Dermatitis Seboroiknya kemarin sampai kulit kepala, saya jadi mencoba shampoonya. Untuk digunakan gantian dengan medicated shampoo yang diresepkan dokter. Erhair Daily Nourishing Shampoo mengandung ekstrak Cucurbita Pepo Seed, ekstrak Ginseng dan Niacinamide. Fungsi utamanya sih mengurangi kerontokan dan menumbuhkan rambut baru, bukan sesuatu yang sebenarnya saya butuhkan karena rambut saya justru terlalu tebal. Tapi siapa tahu cocok dan saya tidak perlu pusing mencari shampoo bayi yang tidak ada bahan kimianya, seperti saran dr. Marsia. Baunya memang tidak sewangi shampoo yang biasa dibeli, tapi ya namanya juga bukan shampoo biasa.


Oh iya, ngomongin harga, surprisingly tidak semahal dugaan saya. Maklum kan belum pernah belanja produk di toko semacam Erha. Kalau dihitung-hitung ya masih masuk budget juga. Erha 1 harganya 60rb-an, scrubnya 70rb-an dan shampoonya sekitar 80rb-an. Jangan malu untuk bertanya harga. Saya juga tanya-tanya dulu kok hehehe. Dan enaknya kita tinggal sebut saja produk yang kita mau di kasir, nanti diambilkan barangnya. Yang di etalase hanya kemasannya saja.

Total produk yang dibeli. Dapat banyak nih!
Belanja di Erha Apothecary menyenangkan karena staffnya ramah dan suasananya enak. Ada tempat cuci muka dan produknya ditempatkan berdasarkan kategori, jadi saya tidak pusing mencari. Tinggal melihat tulisan "face" atau "hair". Yang bikin surprise ternyata Erha punya powder dan make up serta lini produk untuk bayi yang namanya 'Baby Cuddly'. Lain kali boleh juga head-to-toe washnya dicoba untuk anak saya yang kulitnya juga sensitif dan sampai saat ini cuma bisa pakai sabun bayi.

Ini line produk yang untuk bayi.

16 May 2015

Mencoba Yoga Berdua

Olahraga apa sih yang bisa dilakukan berdua oleh anak kecil super aktif yang punya Mama hobi duduk di cafe sambil ngeblog (dan menolak keringetan)? Jawabannya adalah Yoga. Satu olahraga yang saya tekuni sejak kembali ke Indonesia, meskipun tidak rutin, dan cukup membantu menghilangkan berat badan tidak perlu.

Olahraga favorit saya berenang soalnya kalori terbakar tanpa harus keringetan. Andrew senang berlari, meskipun dia sering mengeluh larinya pelan. Kalau ikut acara lari, biasanya saya menunggu dia di garis finish sambil minum kopi hitam. Haha. Mission failed. Jadi ketika menemukan Yoga, saya berharap ini bisa jadi olahraga kita berdua.

Awalnya karena diajak teman sekantor. Iseng-iseng, kok ternyata bisa dan ternyata efektif bikin badan jadi segar. Tidak perlu peralatan mahal atau keanggotaan gym, cuma perlu matras doang. Ikut Yoga tidak ada target. Sudah beberapa kali ganti instruktur semuanya selalu bilang disesuaikan dengan kemampuan saja. Kalau tidak bisa cium lulut tidak apa-apa. Tapi jangan dikira Yoga itu gampang ya? Bisa pegal-pegal seminggu kalau baru ikutan. Dan ikut Yoga juga keringetan lho.




Satu ide lomba foto bertema "kompak dengan Mama" membuat saya mengajak Dudu mencoba Yoga. Ternyata dia mau. Namanya juga anak-anak, apapun yang dilakukan orang tuanya biasanya dia juga penasaran mau coba. Dan bagian keseimbangan ternyata seru banget untuk Dudu. Semakin besar, Dudu sering mengeluh tentang dirinya yang lacking hand-eye coordination skill. Dudu memang agak hyperactive plus ceroboh dan kurang bisa konsentrasi. Jadi kalau memukul shuttlecock atau menendang bola biasanya gagal dan dia sering dimarahi teman-temannya. Ada masanya dia sampai latihan pingpong setiap Minggu pagi di rumah hanya supaya jadi lebh baik.

Back to Yoga. Satu event membawa saya Yoga bersama anak. Yoga yang serius, sebenarnya untuk para Mama. Karena weekend adalah waktu #DateWithDudu, maka terbawalah si Dudu ke acara Yoga para Mama. Daripada bengong, akhirnya dia ikutan Yoga. Semangat gelar matras dan mengikuti setiap gerakan yang dilakukan instruktur. Masalahnya, si Dudu berisik dan mengkomentari setiap gerakan. Untung saya tidak dimarahi Mama yang lain.





Mama: Yoga itu apa, Du?
Dudu: Yoga itu olahraga yang membuat kita jadi langsing dan sehat.
Mama: Hah?
Dudu: Yoga bisa membuat kita melakukan gerakan yang mustahil seperti tangan memegang kaki dan mengangkatnya.
Mama: Yang membuat Yoga susah apa?
Dudu: Soalnya kalau orang mengangkat kakinya ke atas itu, dia akan jatuh pelahan-lahan karena dia tidak bisa seimbang.

Lalu datang kesempatan Mom&Me Yoga dari Mommies Daily. Acara yang diadakan di Bliss Kemang ini didedikasikan untuk untu ibu dan anak. Jadi aman bawa anak, meskipun Dudu jadi peserta paling tua. Yang ini seru, soalnya gerakan Yoga tidak sesulit yang untuk orang dewasa dan ada ceritanya. Instruktur kita Ms Vivi mengajak kita "liburan ke pantai" dan gerakan Yoganya disesuakan dengan cerita itu. Mulai dari bangun tidur, mandi, pakai sepatu, ke airport, naik pesawat, naik kapal sampai balik lagi ke rumah dan tidur.

Mom&Me Yoga dari Mommies Daily


Di tengah gerakan, Dudu protes, "Gimana kalau menginap di hotel dulu?"

Hahahahaha...

Selain olahraga, kita juga jadi bonding, karena ya gerakannya dilakukan berdua. Dan karena Dudu sudah hampir setinggi saya, maka banyak gerakan yang saya iseng tukar posisi seperti gerakan gerobak. Saya jadi teringat salah satu instruktur Yoga yang melatih kita bersama dengan anak laki-lakinya yang sudah SD.

Ngintip pbs.org, ada beberapa benefit Yoga yang menurut saya berguna untuk anak, terutama yang aktif. Yoga mengajarkan kita untuk menyalurkan energi dengan lebih tepat/efektif, untuk bernafas dengan benar sehingga kita merasa lebih santai, untuk lebih tenang sehingga kita bisa mendengarkan tubuh kita, orang lain dan lebih fokus melakukan sesuatu. Yoga juga mengajarkan keseimbangan, bukan hanya fisik tapi juga pikiran.

Completing a Yoga routine is an accomplishment for Andrew, si ceroboh yang suka asal. Olahraga yang mengajarkan mengatur pernafasan dan konsentrasi ini bisa membuat Dudu jadi lebih tenang, paling tidak untuk saat itu. Gimana, mau coba Yoga sama anak juga?

09 May 2015

Kisah si Bantal Rubah dan Belajar Menjahit

Gara-gara baca Crayon Shinchan, Dudu jadi penasaran dengan menjahit. Gingersnaps Mom&Me Fun Day kali ini datang di saat yang tepat. Mama yang terobsesi dengan bantal rubah super lucu dan Dudu yang lagi semangat mau mencoba menjahit berkolaborasi membuat satu karya masterpiece (ciehhhh)



Dulu kita pernah ikutan juga Gingersnaps Mom&Me Fun Day. It left such a memorable impression that when we saw the announcement on Gingersnaps Instagram, kita langsung daftar lagi. Padahal yang ini tempatnya jauh -- di Mall yang hampir tidak pernah kita kunjungi. Sekali-sekali kencan kita ganti suasana.

Acara dimulai dan Dudu (seperti biasa) jadi satu-satunya peserta laki-laki di acara Art and Craft. Dudu pun sempat protes. Ups. Maaf ya, Du. Tapi antusiasmenya kok melebihi peserta perempuan. Acara dimulai pukul 2 dengan pembagian bantal, pola dan kain flannel untuk digunting. Mama dan Dudu harus bagi tugas biar cepat selesai. Siapa yang menggunting, siapa yang mencetak.

Dudu: Aku tidak bisa menggunting garis yang tidak lurus.
Mama: Eaaaa... dicoba ajalah. Nih, caranya begini.
Dudu: (mencoba) Yah, Ma, tergunting jadi miring...
Mama: Ya sudahlah daripada kamu yang mencetak pola....
Dudu: Iya sih.



Jadi, setengah jam pertama penuh ketegangan dan pembagian tugas yang berantakan. Belum lagi Mama yang lupa mencetak kuping kedua si rubah. Ketika tiba saatnya untuk menempel, semua jadi lebih mudah. Dudu menuangkan lem sementara Mama menempel. Dan tante Amesh (check out her insta at @_dreamesh) yang jadi pengajar menanyakan siapa yang mau menjahit.

Dudu: Aku!!!!
Mama: Hah?
Dudu: Ini seperti di Crayon Shinchan, Ma. Ingat kan cerita yang... bla...bla..bla...




Singkat cerita, Dudu dapat kursus singkat memasukkan benang ke jarum dari Tante Dreamesh. Dan hebatnya dia langsung bisa. Mamanya yang kaget haha. Menjahit bukan perkara mudah buat Dudu karena dia tidak sabaran. Perlahan tapi pasti dia menjahit bagian mata dan ekor dari si rubah. Lalu ditempelkan di bantalnya. Hasilnya? Memang tidak seindah aslinya, tapi saya tetap senang. Bantal Rubah yang lucu ada di pelukan dan ada seorang anak kecil yang super bangga karena dia bisa menjahit. 






So, selain gambar pameran hasil karya kita berdua ini, saya mau sharing kenapa menjahit itu bagus untuk anak-anak. Menurut Patch.com, menjahit melatih konsentrasi, hand-eye coordination, dan motorik halus. Untuk anak 8-12 tahun, kegiatan ini juga berguna untuk belajar mengikuti instruksi dan pola serta melatih percaya diri karena berhasil mengerjakan sebuah tugas sampai selesai.

#DateWithDudu kali ini kita belajar sesuatu yang baru.



04 May 2015

Mimpi Road Trip Keluarga Mama dan Dudu

Menemukan topik "Liburan Impian Keluarga" di salah satu lomba blog membuat saya berpikir keras. Liburan keluarga ya? Keluarga kecil saya hanya terdiri dari 2 orang: Dudu dan Mama. Jadi pergi ke café berdua untuk mengerjakan PR juga sering terhitung sebagai liburan. Tapi, apa liburan impian keluarga saya?

Kalau pergi road trip berdua aja
 ngga ada yang fotoin,
jadi sering terpaksa selfie
Coba saya tanya si Dudu. Liburan keluarga impian dia apa.
Dudu: Aku mau ke hutan...
Mama: HAH?
Dudu: Aku mau naik kapal seperti Titanic lalu kapalnya karam dan berubah seperti kapal hantu...
Mama: Itu BUKAN LIBURAN.
Dudu: Kalau begitu aku mau mencoba naik helikopter... ke pulau tidak berpenghuni dan menjadikannya pulau Andrew.

Mamanya pasrah. Liburan impian Dudu penuh dengan petualangan tanpa henti, sementara orang lain (termasuk saya juga sih) biasanya liburan untuk bersantai. Tapi memang kalau dipikir-pikir, setiap ada kesempatan berlibur kita selalu berpetualang seperti Ninja Hattori. Meskipun sering saya berharap bisa bersantai, tidur-tiduran di pantai tanpa melakukan apa-apa, liburan saya dan Dudu berakhir dengan kaki pegal kebanyakan jalan dan perut kenyang kebanyakan mencoba makanan lokal. Duit juga biasanya habis haha. Dan itulah yang membuat liburan kita jadi berkesan dan punya sebuah cerita untuk ditulis di blog.

Seperti waktu road trip ke Jawa. Dudu yang sejak kecil sudah sering dibawa bertualang naik mobil, tidak rewel dibawa Jakarta-Surabaya jalan darat. Kita berhenti di Cirebon, Semarang, Solo, Jogja, Kediri, Malang dan Surabaya. Saya senang menyetir, Dudu senang naik mobil juga karena banyak yang dilihat. Jadi liburan impian kita berdua seperti ini: pergi ke tempat yang kita belum pernah datangi dan berpetualang naik mobil tanpa planning yang mengikat. Kalau capek ya berhenti cari tempat makan, kalau malam cari hotel di kota terdekat. Planning kita hanya lama perjalanan, research kota apa yang bisa dijadikan tempat peristirahatan dan budget. Tidak ada target hari dan jam kecuali total hari seluruh 
perjalanan.

Tidur di mobil sudah biasa
Dan kalau road trip,
bisa berhenti dan foto-foto semaunya
Sayangnya sejak saya mulai kerja kantoran dan Dudu masuk SD, liburan impian ini hampir tidak pernah dilakukan lagi karena kesulitan mencari waktu. Foto-foto yang terpajang di sini semuanya kenangan masa lalu. Soalnya yang namanya road trip biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kalau disuruh menyebutkan lokasi spesifik (dan tidak memikirkan budget atau waktu), liburan impian kami adalah road trip di East Coast America, dari Massachusetts turun ke Florida. Menyusuri highway dan melihat kota-kota yang bersejarah seperti Boston atau Philadephia. Melewati Washington D.C sampai ke Disney World, taman bermain impian kami berdua. Rasanya, mengakhiri petualangan di theme park terdengar pas karena kami berdua suka theme park. Kesenangan saya naik rollercoaster rupanya menurun ke si Dudu. Itu kayaknya akan menghabiskan sekitar 2 minggu belum termasuk penerbangan Jakarta- Boston. Dan kalau bisa sih pas Summer. Kalau winter jangan-jangan kita terjebak badai salju kalau tidak buru-buru sampai Florida.

Dudu: Seharusnya kita mampir ke Atlanta
Mama: Hah? Ngapain. Ya Atlanta ada di sekitar situ juga sih.
Dudu: Aku mau mencari zombie The Walking Dead
Errr...

Road trip means saya nyetir, Dudu di car seat.
So, it's not the destination, but the journey and what we're gonna do on the road. Jadi sekarang ini kita planning road trip yang dekat-dekat dulu dan bisa dilakukan pada akhir pekan atau long weekend: Sentul, Bogor, Bandung... paling mentok ke Palabuhan Ratu. Itu juga sudah seru.

Tapi untuk sekarang ini kami bermimpi dulu saja, sambil mengumpulkan uang dan hari libur. Petualangan kecil-kecilan masih dilakukan setiap akhir pekan sambil berharap suatu hari bisa berpetualang lebih seru. Keluarga ini memang kecil, hanya saya dan Dudu. Tapi liburan impian keluarga kami harus besar supaya bisa termotivasi untuk mengabulkannya.

Satu perjalanan favorit kita adalah Highway 101 California,
ini salah satu stopnya di Morro Bay